Kampung di tengah Ciliwung
Pulo Geulis adalah satu-satunya pulau berpenduduk yang terletak di tengah daerah aliran Sungai Ciliwung, tepatnya di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Pulau ini memiliki letak yang strategis di pusat kota, tepatnya di sisi timur Terminal Baranangsiang dan sisi utara Pasar Bogor.
Wilayah seluas 1,57 hektar ini dibagi menjadi lima RT dan satu RW serta dihuni sekitar 2.500 jiwa dari 678 kepala keluarga yang membuat tempat ini menjadi permukiman padat penduduk. Kawasan pulau dihubungkan melalui empat jembatan yang menjadi pintu masuk-keluar bagi warga menuju kampung daratan di bantaran Sungai Ciliwung, yaitu Kelurahan Babakan Pasar dan Baranangsiang.
Etnis Sunda mencapai 60 persen mendominasi populasi pulau, diikuti 40 persen etnis China. Sebagian penduduk memiliki mata pencaharian di luar pulau sebagai pedagang di kawasan Pasar Bogor atau bekerja di Terminal Baranangsiang.
Selain empat masjid dan satu madrasah ibtidaiyah (MI), sebuah wihara turut melengkapi fasilitas di Pulo Geulis. MI Al Muawanah yang memiliki 148 murid merupakan satu-satunya sekolah yang tersedia di pulau yang 90 persen muridnya berasal dari Pulo Geulis.
Warga Pulo Geulis tidak tahu pasti kapan hunian unik di tengah Sungai Ciliwung itu mulai berkembang. Yang jelas, terdapat situs keramat Pasundan dari zaman Pakuan-Pajajaran berupa Kramat Embah Suryakantjana di belakang Wihara Mahabrahma yang masih dirawat baik orang-orang Sunda dan China di Pulo Geulis.
Tata Sumiarsa (70), sesepuh Sunda Pulo Geulis yang juga Ketua RT 02, mengatakan, sejak zaman Belanda, kebersamaan adalah sifat umum warga Pulo Geulis. ”Orang asli sini tidak membedakan suku dan keyakinan,”