Dropsis Blog
Dropsis Blog

Mengapresiasi e-Learning Berbasis MOODLE

Diposting oleh filan89 Jumat, 09 April 2010

A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong
berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan
efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Meskipun banyak hasil penelitian menunjukkan
bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan sistem elearning cenderung sama bila
dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa
diperoleh dengan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya. Melalui e-learning materi
pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi yang dapat
diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat
diperbaharui oleh pengajar.
Oleh karena perkembangan e-learning yang relatif masih baru, definisi dan
implementasi sistem e-learning sangatlah bervariasi dan belum ada standard yang baku.
Berdasarkan pengamatan dari berbagai sistem pembelajaran berbasis web yang ada di
Internet, implementasi sistem e-learning bervariasi mulai dari yang (1) sederhana yakni
sekedar kumpulan bahan pembelajaran yang ditaruh di web server dengan tambahan forum
komunikasi lewat e-mail atau milist secara terpisah sampai dengan yang (2) terpadu yakni
berupa portal e-learning yang berisi berbagai obyek pembelajaran yang diperkaya dengan
multimedia serta dipadukan dengan system informasi akademik, evaluasi, komunikasi,
diskusi dan berbagai educational tools lainnya.
Implementasi suatu e-learning bisa masuk kedalam salah satu kategori tersebut,
yakni bisa terletak diantara keduanya, atau bahkan bisa merupakan gabungan beberapa
komponen dari dua sisi tersebut. Hal ini disebabkan antara lain karena belum adanya pola
yang baku dalam implementasi e-learning, keterbatasan sumberdaya manusia baik
pengembang maupun staf pengajar dalam e-learning, keterbatasan perangkat keras maupun
perangkat lunak, keterbatasan beaya dan waktu pengembangan. Adapun dalam proses
belajar mengajar yang sesungguhnya, terutama di negara yang koneksi Internetnya sangat
1 Dosen pada Prodi PTM FKIP UNS
lambat, pemanfaatan sistem elearning tersebut bisa saja digabung dengan sistem
pembelajaran konvesional yang dikenal dengan sistem blended learning atau hybrid
learning.
B. Definisi E-learning
Belum adanya standard yang baku baik dalam hal definisi maupun implementasi elearning
menjadikan banyak orang mempunyai konsep yang bermacam-macam. E-learning
merupakan kependekan dari electronic learning (Sohn, 2005). Salah satu definisi umum
dari e-learning diberikan oleh Gilbert & Jones (2001), yaitu: pengiriman materi
pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite
broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training
(CBT). Definisi yang hampir sama diusulkan juga oleh the Australian National Training
Authority (2003) yakni meliputi aplikasi dan proses yang menggunakan berbagai media
elektronik seperti internet, audio/video tape, interactive TV and CD-ROM guna
mengirimkan materi pembelajaran secara lebih fleksibel.
The ILRT of Bristol University (2005) mendefinisikan e-learning sebagai
penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan
pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Udan and Weggen (2000) menyebutkan bahwa elearning
adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran on-line adalah
bagian dari e-learning. Di samping itu, istilah e-learning meliputi berbagai aplikasi dan
proses seperti computer-based learning, web-based learning, virtual classroom, dll;
sementara itu pembelajaran on-line adalah bagian dari pembelajaran berbasis teknologi
yang memanfaatkan sumber daya Internet, intranet, dan extranet.
Lebih khusus lagi Rosenberg (2001) mendefinisikan e-learning sebagai
pemanfaatan teknologi Internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga
siswa dapat mengakses dari mana saja.
C. Mengapresiasi e-learning FKIP UNS
Meskipun implementasi sistem e-learning yang ada sekarang ini sangat bervariasi,
namun semua itu didasarkan atas suatu prinsip atau konsep bahwa elearning dimaksudkan
sebagai upaya pendistribusian materi pembelajaran melalui media elektronik atau Internet
sehingga peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dari seluruh penjuru dunia. Ciri
pembelajaran dengan e-leaning adalah terciptanya lingkungan belajar yang flexible dan
distributed.
Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam sistem e-learning. Peserta didik menjadi
sangat fleksibel dalam memilih waktu dan tempat belajar karena mereka tidak harus datang
di suatu tempat pada waktu tertentu. Dilain pihak, dosen dapat memperbaharui materi
pembelajarannya kapan saja dan dari mana saja. Dari segi isi, materi pembelajaranpun
dapat dibuat sangat fleksibel mulai dari bahan kuliah yang berbasis teks sampai materi
pembelajaran yang sarat dengan komponen multimedia. Namun demikian kualitas
pembelajaran dengan e-learning pun juga sangat fleksibel atau variatif, yakni bisa lebih
jelek atau lebih baik dari sistem pembelajaran tatap muka (konvensional). Untuk
mendapatkan sistem e-learning yang baik diperlukan perancangan yang baik pula.
Distributed learning menunjuk pada pembelajaran dimana pengajar, mahasiswa, dan materi
pembelajaran terletak di lokasi yang berbeda, sehingga mahasiswa dapat belajar kapan saja
dan dari mana saja.
Sistem e-learning dapat diimplementasikan dalam bentuk asynchronous,
synchronous, atau campuran antara keduanya. Contoh e-learning asynchronous banyak
dijumpai di Internet baik yang sederhana maupun yang terpadu melalui portal e-learning.
Sedangkan dalam e-learning synchronous, pengajar dan siswa harus berada di depan
komputer secara bersama-sama karena proses pembelajaran dilaksanakan secara live, baik
melalui video maupun audio conference. Selanjutnya dikenal pula istilah blended learning
yakni pembelajaran yang menggabungkan semua bentuk pembelajaran misalnya on-line,
live, maupun tatap muka (konvensional).
Sistem e-learning yang diterapkan di FKIP UNS menggunakan LMS (learning
Management System) open sources MOODLE. Moodle dapat diperoleh secara bebas
melalui http://moodle.org. Moodle dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan
sistem e-learning. Dengan Moodle portal e-learning dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Saat ini terdapat lebih dari 18 ribu situs e-learning tersebar di lebih dari 163 negara yang
dikembangkan dengan Moodle.
Adapun halaman depan e-learning yang diterapkan oleh FKIP UNS sebagai berikut:

1. Pendaftaran pengguna baru
Setiap orang yang akan menggunakan sistem e-learning perlu mendaftarkan diri
sebagai pengguna (admin dapat juga mendaftarkan seseorang untuk menjadi user secara
manual). Untuk mendaftarkan diri, klik link “Login” di sebelah kanan atas, setelah muncul
halaman baru, klik tombol “Create new account”, maka akan muncul tampilan blangko sbb.

Pada saat ini sebuah e-mail dikirim secara otomatis oleh sistem kepada calon pengguna. Calon
pengguna perlu melakukan konfirmasi dengan cara meng-klik suatu link yang ada dalam e-mail
tersebut. Setelah itu, sistem e-learning akan menampilkan halaman yang menunjukkan bahwa
pengguna telah terdaftar.
2. Edit Profil Pribadi
Setelah login berhasil, profil pribadi dapat diedit melalui menu Ubah Profil. Klik nama
kita dalam daftar user online yang sudah tampak, kemudian akan muncul:
Klik tab ubah profil maka akan tampil halaman Ubah profil. Halaman tersebut terdiri dari dua
bagian yaitu bagian yang field-fieldnya harus diisi dan bagian optional (pilihan) yang fieldnya
dapat dikosongkan (tidak wajib diisi). kemudian gunakan halaman ini untuk mengisikan
informasi mengenai profil pribadi kita.
Misalkan ada perubahan profil, misalkan photo pribadi, maka file photo kita diupload di sistem
ini:

3. Ubah Password
Untuk mengganti password, pada halaman ubah profil klik tab profil,
Gunakanlah password yang mudah diingat tetapi sulit ditebak (jangan menggunakan nama
sendiri, nama istri atau nama anak). Perlu diperhatikan juga bahwa password bersifat Case
Sensitive (membedakan huruf besar dan huruf kecil).
4. Memilih mata kuliah
Dosen harus memberi tahu apa nama mata kuliahnya dan apakah memerlukan kunci
masuk?
Mahasiswa memilih mata kuliah yang sesuai pada halaman depan e-learning
Konfirmasi memilih mata kuliah atau memasukkan kunci bila diperlukan
Misalkan : MK : Chasis dan Body dengan kunci masuk ”chasis”

- Memasukkan kata kunci sebagai kunci masuk ke mata kuliah yang diikuti:
- Tampilan setelah memasuki mata kuliah yang diikuti:
5. Berita, aktivitas dan event penting
Mahasiswa mengetahui dengan cepat apakah ada:
– berita terakhir
– event yang akan datang

– aktivitas terbaru yang perlu diperhatikan
Mahasiswa lain dan dosen yang sedang online akan terlihat

0 komentar

Posting Komentar

translate

http://www.keajaibanfacebook.com /member/lannna.php

jam..

Blog Archive

Daftar Blog Saya